3 Tempat Wisata Paling Indah di Kabupaten Barru
Meski letaknya di pedalaman dan jauh dari keramaian kota, alam yang belum terjamah banyak tangan manusia, ini sangat memukau keindahannya.
Pulau Dutungan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (barru.org). ©2017
Fhoto:Instagram Barru Keren
Barru Keren- Belum banyak yang tahu sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan memiliki pesona keindahan alam yang luar biasa. Sudah pernah dengar Kabupaten Barru?
Sebelum dibentuk sebagai suatu Daerah Otonom berdasarkan UU No. 29 Tahun 1959, pada tahun 1961 daerah ini terdiri dari 4 wilayah Swapraja di dalam kewedanaan Barru, Kabupaten Parepare lama, masing-masing Swapraja Barru, Swapraja Tanete, Swapraja Soppeng Riaja dan bekas Swapraja Mallusetasi. Ibukota Kabupaten Barru sekarang bertempat di bekas ibukota Kewedanaan Barru.
Keindahan alam kabupaten ini sudah tak terbantahkan. Meski letaknya di pedalaman dan jauh dari keramaian kota, alam yang belum terjamah banyak tangan manusia ini sangat memukau keindahannya.
Yuk simak 3 tempat wisata alam andalan Kabupaten Barru.
1. Pulau Dutungan
Pulau dengan luas sekitar 9 Ha ini memiliki hamparan pasir putih yang indah di sisi luarnya. Dengan dikelilingi pemandangan laut yang biru Anda dijamin akan merasa betah untuk tinggal berlama-lama di tempat ini. Berlokasi di Desa Cilelang sekitar 48 Km dari Kota Baru. Pulau Dutungan adalah pulau yang berada di desa Cilellang yang berjarak 48 Km dari Ibu kota Kabupaten Barru.
Fasilitas yang ada di objek wisata ini cukup menjanjikan di antaranya 10 unit cottage dengan desain tradisional Bugis. Bagi pecinta kuliner, tenang saja di sini terdapat restoran yang mempunyai menu lokal maupun mancanegara. Pulau ini sangatlah unik dengan sentuhan bercitra klasik dipadu dengan lingkungan serba asri, serta pemandangan laut yang menyejukkan serta membuat kita enggan untuk beranjak dari Pulau Dutungan.
2. Pantai Ujung Batu
Keindahan pasir putih Pantai Ujung Batu sudah cukup dikenal masyarakat Barru dan sekitarnya. Ujung Batu terletak di kelurahan Sumpang binangae, berjarak 2 Km dari ibukota Kabupaten. Lokasi ini memiliki bibir pantai yang indah dan landai dengan hamparan pasir yang luas sebagai sarana untuk berjemur. Dari lokasi ini dapat pula disaksikan perahu-perahu nelayan berjajar rapi di pinggir pantai.
Obyek wisata ini selain memiliki view yang eksotis, juga didukung oleh infrastruktur jalan yang baik dan dekat dengan sentra perekonomian. Pantai Ujung Batu adalah salah satu tempat bersantai masyarakat Barru dan menjadi salah satu pusat nongkrong anak muda Kabupaten Barru. Eksotisme pantai ini begitu mempesona. Tak heran jika setiap Sabtu dan Minggu tempat ini selalu ramai dikunjungi para penikmat wisata laut. Waktu paling ramai adalah di malam minggu.
Para pelancong yang datang ke sini tidak hanya dari Barru, tapi juga kabupaten luar. Seperti Pangkep, Maros, Parepare bahkan dari Makassar. Selain karena keindahannya, Pantai Ujung Batu juga menjadi salah satu etape terakhir perjalanan Sandeq Race dari Majene sebelum finish di Pantai Losari Makassar.
Turis mancanegara lebih sering menyaksikan Sandeq Race semalam di Ujung Batu. Meski pantai ini belum dilengkapi fasilitas penginapan dan peralatan seperti alat penyelaman, perahu, speed boat dan banana boat, namun pengunjung sangat merasakan keindahan pasir dan ketenangan ombaknya. Daya tarik Pantai Ujung Batu memang menjadi milik warga luar kota Barru di hari libur. Meski begitu, kalangan anak muda dan pelajar banyak yang memanfaatkan waktu senja untuk menikmati sunset sembari mengabadikan keindahannya melalui kamera.
Beberapa pengunjung wisata pantai di Ujung Batu mengaku ingin berlama-lama setiap mengunjungi tempat ini. Gelombang lautnya yang tenang dan pantainya yang dangkal, membuat pengunjung bersama keluarga tidak terlalu khawatir bila membawa anak kecil sekalipun. Selain itu banyak juga pengunjung yang ingin menikmati ikan segar di sekitar pantai. Maklum, lokasi pelelangan ikan dekat dengan pantai sehingga mudah mendapatkan ikan segar. Biasanya wisata keluarga bertambah nikmat sembari menikmati ikan bakar.
3. Saoraja Lapinceng
Sulawesi Selatan selalu menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan karena potensi alamnya yang menarik dan kayanya wisata sejarah yang ada disana. Salah satu objek wisata yang harus Anda kunjungi adalah Rumah Adat Saoraja Lapinceng. Rumah yang dibangun pada 1895, tepatnya masa pemerintahan Andi Muhammad Saleh Dg. Parani ini menyimpan kekayaan tradisi dan sejarah masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya Kerajaan Balusu di Kabupaten Barru.
Jika dilihat dari sejarahnya, Rumah Adat Saoraja Lapinceng merupakan saksi bisu perjuangan Kerajaan Balusu menentang penjajahan Belanda. Pada masa pemerintahan Andi Muhammad Saleh Dg. Parani, Kerajaan Balusu dikenal memiliki keadaan yang aman dan damai. Beliau juga terkenal sebagai Raja yang gagah berani yang membuatnya diberi gelar ‘Petta Sulle Datue’.
Rumah Adat Saoraja Lapinceng berada di Lapasu, Kecamatan Balusu. Letaknya sendiri berjarak sekitar 17 km ke arah utara dari Kabupaten Barru. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua untuk mengunjungi lokasi objek wisata ini.
Objek wisata Rumah Adat Saoraja Lapinceng terdiri dari 6 petak dengan luas bangunan 35×12 m. Jumlah tiang yang menopang rumah ini ada 35 buah dengan ukuran masing-masing 35×35 cm. Selain itu, masih terdapat beberapa bangunan di dalam Rumah Adat Saoraja Lapinceng, seperti rumah jaga, bangunan panggung pementasan, bangunan kamar mandi dan sumur.