• Sab. Mar 25th, 2023

MACCAKI.COM

Olah Raga, Olah Hati, Olah Pikir

Perkembangan e Sport di Indonesia

Bysyathir

Mar 14, 2020

Apa itu e Sport? Buat Toppers yang baru pertama kali mendengar istilah ini, olahraga elektronik alias e Sports adalah cabang olahraga yang dilakukan menggunakan PC, mobile smartphone dan konsol. Di Indonesia, e Sports muncul mengikuti penetrasi internet yang dimulai sejak tahun 1995. Saat itu, masyarakat sudah bisa menikmati berbagai jenis game online yang sudah marak di luar negeri. Game online yang yang menggunakan jaringan memungkinkan banyak orang dari berbagai negara mengakses suatu permainan bersamaan. Inilah cikal bakal e sport sebagai cabang baru di dunia olahraga. Sedangkan menurut wikipedia menyebutkan Olahraga elektronik (juga dikenal sebagai permainan kompetitifpermainan proEsportse-sportselectronic sports, atau pro gaming di Korea Selatan) merupakan suatu istilah untuk kompetisi permainan video pemain jamak (multiplayer), umumnya antara para pemain profesional. Aliran permainan video yang biasanya dihubungkan dengan olahraga elektronik adalah aliran strategi waktu-nyata, perkelahian, tembak-menembak orang-pertama, dan arena pertarungan daring multipemain. Turnamen seperti The International Dota 2 ChampionshipsLeague of Legends World ChampionshipBattle.net World Championship SeriesEvolution Championship SeriesIntel Extreme Masters, menampilkan siaran langsung serta hadiah tunai pada para pemainnyahttps://id.wikipedia.org/wiki/Olahraga_elektronik.
Meski kompetisi teroganisasi telah lama menjadi bagian dari budaya permainan video, kompetisi ini telah mengalami peningkatan besar dalam popularitas dari akhir dekade 2000-an dan awal 2010-an. Jika kompetisi di dekade 2000-an kebanyakan diikuti oleh para pemain amatir, pengadaan kompetisi profesional dan meningkatnya pemirsa saat ini mendukung munculnya banyak pemain dan tim profesional secara signifikan,

bacaki.id
esport barru

dan banyak pengembang permainan video saat ini membangun permainan dengan corak untuk memfasilitasi kompetisi tersebut

Munculnya warung-warung internet juga semakin membuat masyarakat Indonesia familiar dengan game online  Secara resmi, e sport muncul pertama kali di tanah air pada tahun 1999. Saat itu, untuk pertama kalinya kompetisi game online diperlombakan.
Kompetisi ini dicetuskan oleh Liga Game yang merupakan wadah berkumpulnya para gamers di Indonesia. Quake II dan Starcraft merupakan dua jenis game yang diperlombakan untuk pertam kalinya.
Lantas, dari mana atlet e sport yang mengikuti kompetisi tersebut berasal. Ternyata, mereka adalah para gamers online yang mulai bermunculan di Indonesia sejak menjamurnya warung internet (warnet). Performa gaming lebih presisi dengan mouse Logitech G900 termurah di sini!
Event kompetisi game online kedua selanjutnya berlangsung pada tahun 2002. Saat itu, kejuaraan bertajuk world cyber game dilangsungkan di delapan kota besar di Indonesia. Saat itu, game yang dipertandingkan adalah FIFA World Cup, Age of Empires II, Counter-Strike, dan StarCraft: Brood War.
Meski sempat jatuh bangun, e Sports di Indonesia mulai mendapatkan tempatnya sebagai cabang olahraga bergengsi. Bahkan, pada April 2018 Indonesia sukses menggelar event internasional bertajuk kejuaraan Indonesia Games Championship yang diikuti lebih dari 9.000 peserta dan ditonton oleh 13.000 pengunjung. Di tahun yang sama, e Sorts juga mencetak sejarah baru di Indonesia ketika dipertandingkan dalam cabang olahraga ekshibisi dalam event Asian Games.
Saat ini, sebagian anak muda Indonesia penggemar game online juga sudah mulai melirik e Sports sebagai profesi dan bukan hanya semata-mata rekreasi. Alasannya bukan hanya sekadar passion, lho, Toppers.
Banyak gamers yang memutuskan untuk terjun sebagai atlet profesional karena cabang olahraga ini bisa memberikan penghasilan yang lumayan.
Kerennya lagi, tidak sedikit atlet e Sports Indonesia yang sudah diakui reputasinya di dunia internasional. Beberapa di antaranya bahkan direkrut klub asing.
Dalam perkembangannya, jumlah game online yang diproduksi oleh produsen game terus bertambah. Namun, tidak semua masuk dalam kategori e Sports. Agar bisa masuk kategori e Sports, sebuah game haruslah pernah dipertandingkan secara internasional dan diikuti oleh banyak negara.
e Sports sendiri membagi kategori game menjadi 5 yakni fighting games, first-person shooters (FPS), real-time strategy (RTS)/multiplayer online battle arena (MOBA), Sports Games, dan Racing. Di bawah ini adalah contoh game-game tersebuthttps://www.tokopedia.com/blog/game-e-sport-indonesia/
1. DOTA 2
Game Defence of The Ancient 2 (DOTA) dihasilkan berkat kolaborasi antara IceFrog dan Valve yang masuk dalam ranah e-Sports. DOTA 2 juga banyak memikat gamers yang ingin serius menjadi atlet e Sports.
Alasannya karena hadiah kompetisi game ini seringkali menggiurkan. Game ini masuk dalam kategori MOBA.
2. Counter Strike
Counter Strike merupakan permainan yang masuk dalam kategori FPS. Game ini dikembangkan oleh Valve Software.
Counter Strik atau yang sering disebut CS merupakan permainan tembak menembak yang dapat dimainakn di PC maupun konsol (Xbox). Game FPS andalan Valve ini juga cukup sering diperlombakan.
Hingga saat ini, CS setidaknya telah dipertandingkan dalam lebih dari 3.000 turnamen dan diikuti oleh lebih lebih dari 9300 atlet.
3. League of Legends
Game yang masuk dalam kategori MOBA ini sudah menghadirkan 2.000 lebih turnamen dengan total hadiah mencapai $49.579.770. Jumlah atlet e Sport yang memainkan game ini tercatat lebih dari 5300 pemain profesional.
Meskipun orang Indonesia kurang familiar dengan game ini, tetapi di luar negeri League of Legends merupakan game online yang sangat populer.
4. Mobile Legend
Game satu ini juga masuk dalam kategori MOBA. Namun, untuk memainkan game satu ini pemain tidak perlu menggunakan PC dan sekian perangkat pendukungnya.
Sebab, Mobile Legends merupakan mobile game yang dapat dimainkan di mana saja dan kapan saja.
Permainan yang dikembangkan dan dirilis oleh Moontoon Developer ini dimainkan oleh 10 orang yang terbagi menjadi 2 tim. Durasi permainan Mobile Legend adalah 15 menit untuk satu ronde.
Prospek Atlet e Sport
Seperti sudah disinggung sekilas di atas, besarnya uang yang bisa diperoleh atlet e Sport mulai menarik minat bakat-bakat di dalam negeri.
Bayangkan saja, sebuah kompetisi e Sports yang diselenggarakan di dalam negeri saja bisa mematok total hadiah hingga Rp 1,5 miliar.
Atlet-atlet e Sports Indonesia yang sudah terbilang sukses seperti Hansel Ferdinand bisa meraih penghasilan hingga US$ 103 juta atau sekitar Rp 1,4 miliar hanya dari hadiah turnamen yang diikutinya.
Pemerintah Indonesia juga mulai melirik e Sports sebagai ranah yang menarik untuk dikembangkan. Alasannya, cabang olahraga satu ini sangat berkaitan dengan industri kreatif dan industri hiburan.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang berminat dengan olahraga ini, sponsor yang siap untuk berinvestasi mendanai kompetisi dan para atlet juga akan semakin bertambah.
Indonesia secara resmi memiliki Pengurus Besar (PB) eSports yang akan menjadi wadah bagi asosiasi serta atlet demi meningkatkan prestasi olahraga elektronik itu di kancah internasional.https://sport.tempo.co/read/1296722/pb-esports-resmi-berdiri-begini-harapan-ketua-umum-budi-gunawan
Jenderal Pol (Purnawirawan) Budi Gunawan di Jakarta, Sabtu, 18 Januari 2020, selaku Ketua Umum PB eSports mengatakan, pembentukan pengurus ini merupakan langkah awal untuk membangun eSports ke arah yang lebih positif.
“Pelantikan ini merupakan momentum untuk membangun esports ke arah yang lebih positif dan diharapkan mampu untuk membawa kemajuan bangsa di berbagai sektor,” ujar Budi dalam sambutannya saat pelantikan PB eSports Indonesia.
Budi yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu juga mengatakan pihaknya akan segera membuat regulasi yang mengatur eSports agar lebih jelas dan terarah sehingga bisa lebih banyak menorehkan prestasi di tingkat internasional.
“PB eSports harus mampu menghadapi tantangan dan kendala, dan kita punya PR yang harus diselesaikan, salah satunya Pembangunan esports training center yang berstandar internasional,” katanya menambahkan.
Pada SEA Games 2019 di Filipina, ketika eSports untuk pertama kalinya menjadi salah satu cabang resmi yang dipertandingkan, kontingen Indonesia sukses menyumbangkan dua medali perak.
Budi berharap prestasi itu dapat terus ditingkatkan pada kejuaraan lain terutama Asian Games 2022 dan Olimpiade 2024. Cabang eSports dipastikan akan dipertandingkan.
Hadir juga dalam pelantikan tersebut Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua KONI Pusat Marciano Norman, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Dewan Pembina eSports Sandiaga Uno, serta perwakilan dari 23 tim eSports Indonesia.
Ajang Turnamen e Sports Terbaru
Dalam rangka mempersiapkan tim nasional e Sports untuk SEA Games 2019, Indonesia E-Sports Association (IESPA) menggelar Tokopedia Indonesia Esports National Championship (IENC).
Kompetisi ini mempertandingkan 3 jenis permainan yang juga dipertandingkan di SEA Games 2019: Dota 2, Mobile Legends dan Tekken 7.
Menariknya, kompetisi ini diadakan di berbagai daerah seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Manado, Padang, Palembang, Lampung, Tarakan, Pontianak, Samarinda, Jakarta dan Papua Barat.
Salah satu tujuan utama kompetisi ini adalah menjaring bakat-bakat daerah untuk diarahkan menjadi atlet nasional. Sebab, para pemenang berkesempatan mengikuti pelatnas e Sports pertama.
Sumber :
esports.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *