Maraknya pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, pemerkosaan, pencurian, perampokan, begal ada disekitar kita, semua sudah tercipta dalam lingkungan kita sehari-hari. Di zaman yang serba canggih ini, segala informasi komunikasi begitu muda diakses, terlahirlah tontonan tidak menjadi tuntunan untuk anak-anak, para remaja dalam pertumbuhan dan perkembangan jiwanya. Di perparah lagi dari keadaan keluarga tidak menerapakan pola pendidikan yang kurang baik terhadap para remaja, yang membutuhkan perhatian dan pembinaan khusus sessuai usia perkembangan jiwanya penuh gejolak, penuh tanda Tanya, dan selalu ingin mencoba segala sesuatu yang dianggap baru.
Dari masalah yang terjadi, seperti disampaikan di atas, maka penulis merasa prihatin. Sebagai wujud dari keprihatinan itu, tulisan ini dibuat untuk memberikan sumbangsih meskipun kecil artinya, mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua.
Siapa remaja?
Menurut Zakiah Darajat (1982 : 28) remaja adalah umur yang menjembatani antara umur anak-anak dan umur dewasa. Pada usia ini terjadi perubahan-perubahan cepat pada jasmani, emosi, sosial, akhlak dan kecerdasan. Sedangkan menurut Y. Singgih D. Gunarso (1998 : 8) bahwa masa remaja adalah permulaannya ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan seksual. Kurang lebih bersamaan dengan perubahan fisik ini, juga akan dimulai proses perkembangan psikis remaja pada waktu mereka melepaskan diri dari ikatan orang tuanya, kemudian terlihat perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Menyinggung batasan remaja, Sofyan Willis (1986 : 23) mengemukakan bahwa usia remaja berkisar antara usia 13 sampai 21 tahun, dengan pembagian pubertas antara 13 sampai 15 tahun dan fase pubertas antara 16 sampai 19 tahun. Menurut Moh. Surya (1990 : 90) bahwa masa adolesen berawal dari 13 sampai 15 tahun untuk perempuan, 15 sampai 17 tahun untuk laki-laki sedangkan masa adolesen yang sebenarnya antara 15 sampai usia 18 tahun untuk perempuan, 17 sampai 19 tahun untuk laki-laki.
Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa remaja adalah masa yang ditandai dengan perubahan-perubahan cepat pada jasmani yang berbarengan dengan matangnya organ seks, yang selanjutnya diikuti oleh perkembangan psikis yang meliputi perubahan emosi dengan melepaskan diri dari ikatan orangtua ketika anak harus dapat berdiri sendiri. Perkembangan kecerdasan dan kepribadian terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat. Usia mereka berkisar antara 13 sampai 21 tahun, dengan pembagian masa remaja tingkat awal yaitu antara 13 sampai 15 tahun, sedangkan usia remaja sebenarnya adalah antara 16 sampai 19 tahun dan remaja akhir 20 sampai 21 tahun. Sehingga usia remaja laki-laki berbeda dengan usia remaja perempuan.
Dalam penjelasan lain remaja juga disebut masa peralihan dari masa anak-anak menuju manusia dewasa. Masa peralihan ini penuh gejolak dan ruang ketidak pastian dan ketidak jelasan. Maksudnya remaja bisa dikatakan masa yang serba tanggung, di bilang manusia dewasa masih terlihat kekanak-kanakan, dibilang anak-anak tapi ukuran tubuhnya sudah besar.
Oleh sebab itu remaja di cirikan oleh Hurlock sebagai berikut:
1. Masa remaja sebagai periode penting
2. Masa remaja sebagai periode peralihan
3. Masa remaja sebagai periode perubahan
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah
5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
6. Masa remaja sebagai sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realististik
Dari ke tujuh cirri-ciri tersebut, merupakan gambaran umum yang terjadi pada usia remaja memerlukan perhatian dan perlakuan khusus oleh orang tua, guru, lingkungan, dan masyarakat, bahkan pembuat kebijakan dan pemegang kekuasaan. Masa remaja inilah menjadi tantangan terberat sekaligus peluang terbesar untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya. Karena merekalah kelak menjadi generasi pelanjut. Masa depan bangsa dan Negara tergantung para remajanya. Remaja yang baik tergantung cara pembinaan pada usia ini. Kalau pembinaan remaja gagal, maka gagal pula membangun bangsa ini.
Unggul
Apa itu unggul? Secara bahasa atau sering didengar unggul berarti banyak hal: keutamaan, kelebihan dalam hal yang positif. Sederhananya bukan hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi manfaatnya juga untuk orang lain, keluarga,lingkungannya, daerah, hingga bangsa dan Negara. Keunggulan berada pada kutub kebaikan yang melahirkan kebaikan-kebaikan berikutnya.
Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yuduyono, saat memberikan sambutan dalam peluncuran buku The Eight Effectifly People (8 ciri Manusia Efektif) karya Stephen Covey. Menyampaikan bahwa Manusia Indonesia harus memberdayakan budaya unggul dalam kehidupan sehari hari. Budaya unggul dimulai dari kehidupan dan kebiasaan sederhana, rutinitas yang sudah menetap hingga kebijakan pembangunan. Sehingga budaya unggul di pahami, dan di lakukan dengan kesungguhan. Sehingga nantinya menjadi kebiasaan yang baik, terus menerus, dari generasi ke generasi. Jadilah tradisi yang mengakar kuat dan menbentuk etos kerja rakyat, dan bangsa Indonesia.
Keterkaitan dengan remaja, pelajar, sebagai generasi penerus bangsa, maka remaja unggul berarti memiliki nilai lebih, remaja yang membawa nilai kebaikan, remaja yang membekali dirinya nilai-nilai positif atau remaja yang visi dan misinya dan misi hidupnya adalah pencapaian prestasi.
Bagaimana Remaja Unggul?
Menjadi remaja yang punya nilai lebih,bermanfaat bagi sesama dan lingkungannya merupakan tantangan sekaligus peluang tersendiri, untuk menghadirkan remaja unggul . Masa remaja adalah masa pertaruhan masa depan bangsa dan Negara . Mau lihat Negara dan bangsa Indonesia ke depan lihatlah remajanya.
Oleh karena itu berikut bagaimana cara-cara remaja itu menjadi unggul. Konsep ini di paparkan dalam rangka pembelajaran secara umum artinya pembelajaran yang terus menerus mulai dalam kehidupan keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitarnya. . Menurut Imam Ratrioso, Psi. ada beberapa langkah untuk menjadi remaja unggul, Yaitu:
1. Berani bermimpi besar
Sebagai proses pembelajaran pertama dalam menuju remaja unggul. Beranilah bermimpi! Mengapa demikian? Karena bermimpi hal yang paling mudah dilakukan dari sekian proses menjadi remaja unggul. Mimpi besar yang dimaksud disini adalah merancang keinginan besar dan bermanfaat untuk orang lain dimana keinginan itu berangkat dari dasar jiwa yang tulus dan murni. Keinginan besar itu hampir sama dengan cita-cita. Begitu kuatnya keinginan itu menancap dalam hatinya, sehingga mempengaruhi pemikirannya, hatinya, dan semua prilakunya, bahkan-seperti cerita mimpi di atas –terbawa dalam tidurnya
.Mungkin pernah dengar atau membaca kisah seorang pendaki gunung yang mencapai puncak Everest, salah satu gurnung tertinggi di dunia. Dengan segala halangan, rintangan, tantangan yang berat mampu dia lewati, dan mampu sampai kepuncak. Ketika ia di Tanya apa rahasia kesuksesannya sehingga ia berhasil, dengan spontas dan lugas ia menjawab”karena saya selalu membayangkan bahwa kaki saya sudah menginjak di puncak gunung itu. Saat bangun tidur, mandi, saat makan, saat berjalan, saat berkomunikasi dengan orang lain, pikiran dan jiwa saya selalu membayangkan kalau saya sudah berdiri dipuncak gunung itu. Jadi jiwa dan pikiran saya sudah berada di puncak gunung jauh sebelum menginjakkan kaki sebenarnya-benarnya di puncak gunung itu.
Jadi bermimpi lah, jangan takut bermimpi!
2. Buatlah konsep diri
Mimpi besar tadi adalah konsep atau kompas dari gambaran kehidupan seseorang, dan merupakan landasan dasar remaja unggul untuk melanjutkan kehidupannya, perlu ditidak lanjuti membuat konsep diri. Konsep diri yang dimaksud adalah bagaimana cara memandang dan menilai dirinya. Konsep diri yang dimaksud adalah konsep diri yang positif. Meraih hal yang positif tentu diiringi positif pula.Konsep diri dimulai dengan mimpi besar. Ibarat konsep diri ini,a dalah kumpulan prajurit-prajurit yang membantu kesuksesan atau mencapai mimpi besarmu.
Dalam pengalaman yang lebih lanjut tentu ada pengalaman positif dan pengalaman negative. Pengalaman positif ini dijadikan factor yang mendukung. Dan pengalaman negative seperti: keluarga kurang harmonis, diperlakukan kasar, sering gagal, dan sebagainya. ini harus dijadikan daya dorong yang kuat.Bukan soal seberapa kali jatuh, tetapi yang lebih penting bagaimana bangkit dan bangkit lagi jika terjatuh.
ANALSIS SWOT
|
|||
KEKUATAN
|
KELEMAHAN
|
KESEMPATAN
|
ANCAMAN
|
Contoh :
|
|||
Percaya diri
|
Kurang disiplin
|
Sudah ada klub
|
Kurang dana
|
dst
|
dst
|
dst
|
dst
|
4. Tetapkan standar keunggulan pribadi
PROMO HADIAH indonalo SPESIAL UNTUK KALIAN PECINTA BOLA ONLINE. DISINI KAMI AKAN MEMBERIKAN HADIAH HIBURAN UNTUK KALIAN DALAM FITUR PERMAINAN TEBAK SCORE DI SETIAP MINGGUNYA.
MAINKAN DAN MENANGKAN HADIAH TOTAL 500,000.00 RUPIAH TANPA DI UNDI!
Hadiah dari tebak skor ini adalah total IDR 500rb di bagi rata ,Contoh :
– jika ada 1 pemenang hadiah IDR 500rb
– jika ada 5 pemenang hadiah masing – masing @IDR100.000
– Jika ada 10 pemenang hadiah masing – masing @IDR50.000
SYARAT DAN KETENTUAN : ( Promo Tebak Skor Indonalo )
KONTAK PERSON INDONALO
Telp/WA : +85515416144
Line : Cs_Indonalo
Livechat : indonalo
Kunjungi juga blog Prediksi Togel Terjitu dibawah ini Yang Telah banyak di pakai oleh pemain
Prediksi Togel Jitu
Agen Poker Sakong
E-Gaming Uang Asli
GAME CASINO ONLINE
Agen Bola Liga Champion