• Rab. Mar 22nd, 2023

MACCAKI.COM

Olah Raga, Olah Hati, Olah Pikir

KEBUGARAN JASMANI

Bysyathir

Mar 21, 2016

Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa mengalami kelelahan berarti, dengan pengeluaran energi yang cukup besar, guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila sewaktu-waktu diperlukan. Untuk mengetahui kesegaran jasmani seseorang, maka yang perlu diukur adalah:

1.       Kesegaran cardiovascular (cardiovascular fitness).
2.       Kesegaran kekuatan otot (strenght fitness).
3.       Kesegaran keseimbangan tubuh (body composition/body weight fitness).
4.       Kesegaran kelentukan (flexibility fitness) (Sajoto, 1988: 43).

Berikut  ini pengetian kebugaran jasmani oleh para ahli :

  1. Suratman (1975)

    Pengertian kebugaran jasmani menurut Suratman adalah suatu aspek fisik dari kesegaran menyeluruh atau total fitness yang memberi kemampuan pada seseorang untuk menjalankan kehidupan yang produktif dan dapat menyesuaikan pada tiap pembebanan atau stress fisik yang wajar.
  2. Djoko Pekik

    Pengertian kebugaran jasmani menurut Djoko Pekik adalah kemampuan setiap orang untuk melakukan kerja sehari-hari dengan efisien tanpa timbul kelelahan yang berarti sehingga masih bisa menikmati waktu luangnya.
  3. Muhajir

    Pengertian kebugaran jasmani menurut Muhajir adlah kesanggupan tubuh beradaptasi denan pekerjaan yang dilakukan tanpa rasa lelah yang berarti.
  4. Agus Muklholid, M.Pd (2004:3)

    Pengertian kebugaran jasmani menurut Agus Muklolid, M.Pd adalah kemampuan dan kesanggupan untuk melakukan aktivitas atau kerja, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
  5. Rusli Lutan

    Pengertian kebugaran jasmani menurut Rusli Lutan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan segala macam pekerjaan fisik yang membutuhkan fleksibilitas, daya tahan dan kekuatan.
  6. Mochamad Sajoto Dan Judith Rink

    Pengertian kebugaran jasmani menurut Mochamad Sajoto dan Judith Rink adalah kemampuan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan sehari=hari dengan tidak mengalami kelelahan berlebihan dengan pengeluaran enerti yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan gerakny dan menikmati waktu luan dan untuk memenuhi keperluan darurat jika diperlukan sewaktu-waktu.
  7. Sadoso Sumarsardjuno

    Pengertian kebugaran jasmani menurut Sadoso Sumosardjuno adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya.
  8. Depdikbud (1996:4)

    Pengertian kebugaran jasmani menurut Depdikbud adalah kemampuan atau kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari secara efisien dan efektif dalam waktu yang relatif lama tanpa kelelahan yang berarti.
  9. Kockey Dalam Sumarjo (2002:43)

    Pengertian kebugaran jasmani menurut Kockey adalah kemampuan untuk menyelesaikan tugas sehari-hari dengan mudah, tanpa kelelahan yang berarti dan masih dapat menikmati waktu senggangnya serta dalam keadaan darurat masih mampu melakukan pekerjaan yang tak terduga.
    Secara umum kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan aktifitas dalam keadaan yang sehat baik mental maupun fisik.
Adams (1991) mengidentifikasikan tiga komponen kesegaran jasmani yaitu; “(1) physique; (2) organic efficiency, and (3) motor fitness.” Physique mencakup keseimbangan antara tinggi badan dan berat badan. Organic efficiency mencakup cardiovaskular endurance dan cardiorespiratory endurance. Motor fitnessmencakup agility, power, muscular strength, muscular endurance, flexibility, speed, balance.
Komponen motor fitness terdiri dari; (1) coordination; (2) balance; (3) speed; (4) agility; dan (5) power (Sajoto, 1988).
LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI
A.    Latihan Kekuatan
Latihan kekuatan otot digunakan beban berat dengan ulangan sedikit. Takaran latihan diperlukan frekuensi latihan 3 kali/minggu dengan intensitas 80 – 100% DNM.
  1. Latihan kekuatan otot kaki/tungkai
          Lomba lari dengan satu kaki.
          Naik turun bangku.
          Naik turun boks dengan kedua tangan memegang bola, pada saat berada di atas boks kedua lengan lurus ke atas.
          Melompat dengan kedua kaki ke atas boks dan mendarat menggunakan kedua kaki dengan sikap kedua lutut tertekuk. Dilakukan berulang-ulang.
          Squat jump.
  1. Latihan kekuatan lengan, bahu dan dada
          Mengangkat bahu dan kedua lengan dari posisi telungkup.
          Bermain bola dengan berjalan kepiting.
      Dilakukan dengan membagi kelompok 4 – 5 orang setiap kelompok. Menggunakan lapangan bolavoli. Waktu permainan 5 – 10 menit. Siswa yang bermain dalam posisi duduk kedua lengan bertumpu di samping badan.
          Berjalan menggunakan tangan, salah seorang teman membantu untuk mengangkatkan kedua kaki.
          Push up normal
Push up dengan tumpuan kedua lutut dan tangan dilanjutkan dengan kedua ujung telapak kaki dan tangan.
Push up dengan jarak antara kedua tangan dan antara kedua kaki agak lebar.
Push up dengan pinggul tinggi.
Push up dengan kaki lebih tinggi atau kaki di atas kursi.
Push up dengan salah satu kaki bertumpu (kiri atau kanan bergantian)
  1. Latihan kekuatan otot perut
          Mengangkat pundak dari sikap telentang dan kedua lutut ditekuk.
          Mengangkat kedua kaki dari sikap duduk, kedua tangan bertumpu di samping badan
          Mengangkat kedua lutut mendekati dada, sehingga pinggul terangkat dari lantai (dilakukan dalam posisi baring telentang lutut ditekuk)
          Sit up
          Sit up sambil menangkap bola basket yang dilemparkan oleh teman.
  1. Latihan kekuatan otot punggung
          Ekstensi punggung dari sikap telungkup, kedua lengan lurus di samping badan dan dada terangkat dari lantai
          Ekstensi punggung dari sikap telungkup dengan kedua tangan menarik tambang atau meraih bola yang dipegang oleh teman di depannya sehingga dada terangkat dari lantai.
          Ekstensi punggung dari sikap telungkup dengan kedua lengan menangkap bola yang dilambungkan dari depan, hingga dada terangkat dari lantai saat menangkap bola.
B.     Latihan Kelentukan
Takaran latihan kelentukan:
          Frekuensi latihan dapat dilakukan setiap hari.
          Intensitasnya yaitu batas rasa nyeri yaitu batas akhir tegangan otot dan batas awal munculnya rasa nyeri.
          Durasi latihan untuk peregangan bergantung pada ukuran persendian, biasanya berkisar 4 – 30 detik dan dilakukan 1 – 3 kali ulangan untuk setiap persendian.
  1. Kelentukan sendi togok
          Melentingkan togok dari sikap telungkup
          Sikap kayang dari posisi telentang.
          Melenturkan/melentingkan badan ke belakang sambil berjalan melewati tali yang dipasang melintang.
          Sikap kayang dari posisi berdiri.
          Menarik pergelangan kedua kaki dalam posisi telungkup hingga pinggang terangkat mendekati kedua kaki.
  1. Kelentukan sendi pinggang
          Meliukkan pinggang ke kiri dan ke kanan.
          Memutar pinggang ke kiri dan ke kanan dalam posisi berdiri.
          Meliukkan pinggang ke kiri dan ke kanan dalam posisi duduk.
  1. Kelentukan sendi panggul
          Menekan lutut ke lantai dalam posisi duduk.
          Manarik lutut ke arah dada dalam posisi duduk
          Merapatkan kedua telapak kaki dalam posisi duduk dan kedua paha dirapatkan di lantai.
          Dua orang siswa duduk berhadapan, kedua kaki lurus dan dibuka lebar ke samping, telapak kaki siswa saling rapat sambil kedua tangan berpegangan kemudian secara bergantian saling menarik.
          Meluruskan kedua kaki ke samping dalam posisi duduk, dilanjutkan merebahkan badan ke depan secara perlahan.
  1. Kelentukan sendi lutut
          Melipat lutut ke belakang dan ke depan.
          Memutar kedua lutut ke kiri dan kanan.
          Melipat kedua lutut dalam posisi duduk (duduk di atas kedua betis), dilanjutkan berbaring ke belakang.
  1. Kelentukan sendi pergelangan kaki
          Menginjak dengan pinggir telapak kaki kanan dan kiri.
          Memutar pergelangan kaki ke kiri dan ke kanan.
          Jinjit dalam posisi berdiri.
  1. Kelentukan sendi pergelangan tangan
          Merapatkan kedua telapak tangan dan menekannya.
          Merapatkan kedua punggung tangan dan menekannya.
          Menarik telapak tangan kiri atau kanan secara flexiondan extension.
Kelentukan yang baik memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk berkontraksi memendek dan memanjang secara maksimal. Kualitas kelentukan tubuh ditentukan oleh elastisitas otot, tendon dan ligamen.
Metode latihan untuk mengembangkan kelentukan adalah “peregangan dinamis, peregangan statis, peregangan pasif, dan peregangan kontraksi-relaksasi atau proprioceptive neuromuscular facilitation (PNF).
C.    Latihan Daya Tahan
Untuk daya tahan otot digunakan beban ringan dengan ulangan banyak. Takaran latihan diperlukan frekuensi 3 kali/minggu dengan intensitas ±70% DNM.
Untuk latihan daya tahan kardiovaskuler:
Kemampuan fungsional paru-jantung menyuplai oksigen untuk kerja otot dalam waktu yang lama. Daya tahan paru-jantung dinyatakan dengan VO2 max, yaitu banyaknya oksigen maksimal yang dapat dikonsumsi dalam satuan MI/Kg BB/menit.
Ciri-ciri latihan daya tahan kardiovaskuler:
    Geraknya melibatkan otot-otot besar, seperti berjalan dan berlari.
    Gerakannya kontinu-ritmis, model latihannya seperti bersepeda atau jogging dengan kecepatan tertentu.
    Sifat gerakan aerobik yaitu dilakukan pada intensitas sedang dan diukur dengan kenaikan detak jantung latihan, seperti lari dengan kecepatan sedang.
Takaran latihan daya tahan kardiovaskuler:
    Frekuensi latihan 3 – 5 kali/minggu.
    Intensitas 75 – 85% DNM.
    Durasi, setiap latihan dilakukan selama 20 – 60 menit tanpa berhenti.
Denyut Nadi Maksimal (DNM) = 220 – Umur
Tabel 1. Penilaian lentuk togok ke depan
No.
Klasifikasi
Kemampuan jangkauan tangan (cm)
1.
2.
3.
4.
5.
Baik sekali
Baik
Sedang
Kurang
Kurang sekali
Lebih dari 19
11,5 s/d 19
-1,5 s/d 11
-6,5 s/d -1
kurang dari -6,5
Tabel 2. Norma penilaian kekuatan otot tangan (laki-laki)
Kekuatan otot tangan kanan
Klasifikasi
Kekuatan otot tangan kiri
Prestasi (Kg)
Prestasi (Kg)
55,50 ke atas
46,50 – 55,00
36,50 – 46,00
27,50- 36,00
27,00 ke bawah
Baik sekali
Baik
Sedang
Kurang
Kurang sekali
54,50 ke atas
44,50 – 54,00
33,50 – 44,00
24,50- 33,00
24,00 ke bawah
Menggunakan Grip strength dynamometer
Tabel 3. Norma penilaian kekuatan otot tangan (perempuan)
Kekuatan otot tangan kanan
Klasifikasi
Kekuatan otot tangan kiri
Prestasi (Kg)
Prestasi (Kg)
41,50 ke atas
32,50 – 41,00
24,50 – 32,00
18,50- 24,00
18,00 ke bawah
Baik sekali
Baik
Sedang
Kurang
Kurang sekali
37,00 ke atas
27,00 – 36,50
19,00 – 26,50
14,00- 18,50
13,50 ke bawah
Menggunakan Grip strength dynamometer
Tabel 4. Penilaian daya ledak otot tungkai (loncat tegak) untuk laki-laki dan perempuan
Prestasi (cm)
Nilai
≥ 89
85 – 88
81 – 84
76 – 80
71 – 75
66 – 70
60 – 65
50 – 59
40 – 49
< 40
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Tabel 5. Norma penilaian sit up (Johnson & Nelson,1982)
Laki-laki                                                                                                               Perempuan
Skor
Kategori
Skor
34 ke atas
29 – 33
18 – 28
12 – 17
00 – 11
Sangat baik
Baik
Sedang
Kurang
Kurang sekali
20 ke atas
16 – 19
11 – 15
06 – 10
00 – 05
Tabel 6. Norma penilaian push ups (Johnson & Nelson,1982)
Laki-laki                                                                              Perempuan (Modified push ups)
Skor
Kategori
Skor
31 ke atas
25 – 30
13 – 24
7 – 12
0 – 6
Sangat baik
Baik
Sedang
Kurang
Kurang sekali
31 ke atas
25 – 30
13 – 24
7 – 12
0 – 6
Tabel 7. Penilaian jalan cepat 4,8 km (laki-laki)
Kategori
Kelompok umur dalam tahun
13 – 19
20 – 29
30 – 39
40 – 49
50 – 59
60 ke atas
Sangat kurang
Kurang
Sedang
Baik
Baik sekali
> 45,00
41,01 – 45,00
37,31 – 41,00
33,00 – 37,30
< 33,00
> 46,00
42,01 – 46,00
35,31 – 42,00
34,00 – 35,30
< 34,00
> 49,00
47,01 – 49,00
40,01 – 47,00
35,00 – 40,00
< 35,00
> 52,00
47,01 – 52,00
42,01 – 47,00
36,30 – 42,00
< 36,00
> 55,00
50,01 – 55,00
45,01 – 50,00
39,00 – 45,00
< 39,00
> 60,00
54,01 – 60,00
48,01 – 54,00
41,00 – 48,30
< 41,00
Menurut Cooper
Tabel 8. Penilaian jalan cepat 4,8 km (perempuan)
Kategori
Kelompok umur dalam tahun
13 – 19
20 – 29
30 – 39
40 – 49
50 – 59
60 ke atas
Sangat kurang
Kurang
Sedang
Baik
Baik sekali
> 47,00
43,01 – 47,00
39,31 – 43,00
35,00 – 39,30
< 35,00
> 48,00
44,01 – 48,00
40,31 – 44,00
36,00 – 40,30
< 36,00
> 51,00
46,31 – 51,00
42,01 – 46,30
37,00 – 42,00
< 37,00
> 54,00
49,01 – 54,00
44,01 – 49,00
39,30 – 44,00
< 39,00
> 57,00
52,01 – 57,00
47,01 – 52,00
42,00 – 47,00
< 42,00
> 63,00
57,01 – 63,00
51,01 – 57,00
45,00 – 51,30
< 45,00
Menurut Cooper
Tabel 9. Penilaian lari 2,4 km (laki-laki)
Kategori
Kelompok umur dalam tahun
13 – 19
20 – 29
30 – 39
40 – 49
50 – 59
60 ke atas
Sangat kurang
Kurang
Sedang
Baik
Baik sekali
Baik sekali dan terlatih
> 15,31
12,11 – 15,30
10,49 – 12,10
09,41 – 10,48
08,37 – 09,40
< 08,37
> 16,01
14,01 – 16,00
12,01 – 14,00
10,46 – 12,00
09,45 –10,45
< 09,45
> 16,31
14,46 – 16,30
12,31 – 14,45
11,01 – 12,30
10,00 – 11,00
< 10,00
> 17,31
15,36 – 17,30
13,01 – 15,35
11,31 – 13,00
10,30 – 11,30
< 10,30
> 19,01
17,01 – 19,00
14,31 – 17,00
12,31 – 14,30
11,00 – 12,30
< 11,00
> 20,00
19,01 – 20,00
16,16 – 19,00
14,00 – 16,15
11,15 – 13,59
< 11,15
Menurut Cooper
Tabel 10. Penilaian lari 2,4 km (perempuan)
Kategori
Kelompok umur dalam tahun
13 – 19
20 – 29
30 – 39
40 – 49
50 – 59
60 ke atas
Sangat kurang
Kurang
Sedang
Baik
Baik sekali
Baik sekali dan terlatih
> 18,31
16,55 – 18,30
14,31 – 16,54
12,30 – 14,30
11,50 – 12,29
< 11,50
> 19,01
18,31 – 19,00
15,55 – 18,30
13,31 – 15,54
12,30 –13,30
< 12,30
> 19,31
19,01 – 19,30
16,31 – 19,00
14,31 – 16,30
13,00 – 14,30
< 13,00
> 20,01
19,31 – 20,00
17,31 – 19,30
15,56 – 17,30
13,45 – 15,55
< 13,45
> 20,31
20,01 – 20,30
19,01 – 20,00
16,31 – 19,00
14,30 – 16,30
< 14,30
> 21,01
20,31 – 21,00
19,31 – 20,30
17,31 – 19,30
16,30 – 17,30
< 16,30
Menurut Cooper
DAFTAR PUSTAKA
Adams, William C. 1991. Foundations of Physical Education, Exercise,and Sport Sciences. Fhiladelphia, London: Lea & Febiger
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Dirjen Dikti P2LPTK
Sudarno. 1992. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Johnson, Barry L., Nelson, Jack K. 1982. Practical Measurement for Evaluation in Physical Education.3rd ed. Kolhapur Road, Kamla Nagar, Delhi, India: Surjeet Publications

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *