Berhenti menghakimi apa yang berhasil tumbuh direlung Rasamu perihal kapan dan mengapa kedatangannya begitu tak janjian dengan waktu.boleh jadi itu hanya hadiah kecil dalam cerita hadirmu tak ada kedatangannya yang bisa dihenti langkah tumbuhnya beginilah semesta dan kehendak-Nya memberikanmu kesempatan dapatkan fitrah rasa yang bak sebagai anugrah yang berani singgah tanpa di duga sebelumnyaTenanglah dalam menyikapinya jangan terlalu membesarkan asa jika tak berani melibatkan – Nya perihal mendekatkan atau sebaiknya dijauhkan bila belum restu-Nya ikut mengiyyakan tak perlu banyak mempertanyakan ” Kamu Kah Takdir KU”(?)
Biarkan ilahi menuntunmu, sampai kepada waktu dimana pertemuan dan kenyataan menyatukan jika dua rasa mampu ungkap bahasa bahwa menua bersama adalah pilihan dari jawaban sebuah doa yang telah merakit ikhtiar diam dengan kata namun berjalan dengan setumpuk rancangan pembuktian dan memilih jalan melepaskan atau menghalalkan agar Allah senantiasa mengabulkan apa yang diharapkan.untuk setiap raga yang tengah merasakan, jangan takut dalam mengharapkan namun tumbukanlah pengharapan hanya kepada – NYA sebelum menaruh harap kepada salah seorang makhluk – NYA.dalam relung rasa akan ada tumbuh benih tiada duga namun pantasnya tak layak tumbuh bersama jika tak berniat tunaikan dalam ibadah karena melibatkan perihal hidupkan rasa bukan hanya hidup bersama melainkan mengambil arah dan jalan saling menyempurnakan separuh agama TAK tak ada yang harus bermula dari saling tahu nama, ada pula yang hadir dan sejatinya semua telah tercetak tebal di lauḥ maḥfūẓ.Atas dasar karena- Nya agar kelak segala rasa tumbuh memeekar selamanya hingga di jannah Firdaus-NYA.semoga puisi ini bisa menenangkan setiap relung rasa yang merasa yakin dengan indahnya penantian tanpa keraguan ketika mereka percaya bahwa Allah maha mendekatkan segala yang jauh dan menjauhkan segala yang tak perlu di dekatkan karena dialah pemegang skenario terindah dan maha menentukan Bukankah tak ada yang perlu diragukan perihal setiap skenario Allah yang maha Mengetahui ketetapan yang paling membahagiakan?tetaplah menjadi penanti dalam memantaskan diri karena kedatangan yang paling di nanti sedang Allah pilihkan yang terbaik yang insyallah tak akan terganti selama Allah telah meridhoi kedua hati untuk saling menjaga dan memiliki hingga kelak di jannah – Nya.
KAMU KAH TAKDIR KU (?)
Cipt : Muti’ah Mawaddahtul Maulia
Takdirku Dalam doa aku sempat berdialog dengan tuhan Meski sebetulnya hanya satu arah . Mendoakan mu entah siapa Namun… kutetap mendoakanmu agar kita bisa bersama
Dilangit yang kau tatap ada rindu yang tertitip Hanya sang pencipta yang dapat memberitahumu
Hmm … Apa kabar Sedang apa? Begitu banyak hal yang hendak kutanyakan, namun ku tak tahu engkau dimana Semua terasa asing tak bersuara
Untukmu tak berani kusebut nama, Yang telah tercetak tebal dilauh MaHfudz – Nya inilah yang kusemaikan pada sang pencipta Engkau takdir yang tengah ku tunggu dan di ikhtiarku . Belum pantas ku sebut dalamnya rindu
Tapi waktu adalah saksi penantian Yang menguji sabarku Iyya untukmu takdirku Dalam lirih memlangitkan doaku sampai kini belum ditau siapa dirimu Tapi ilahi janjikanku akan temu Asal memanjangkan sabar perihal menunggu
Siapapun kamu ilahi lah yang beri restu Agar kelak engkaulah yang menggenggam rasaku Untuk mmbersamai harimu , hingga ujung nafas kita bersama insya allah Kelak… Dijannah Firdaus-Nya