Sejak tahun-tahun awal, para pria saling menantang dengan harapan menjadi lebih besar dan lebih kuat daripada orang lain.
Selama ribuan tahun, tes kekuatan ini terus berlanjut, bahkan sejarah angkat besi menunjukkan tampilan yang jelas dari pesaing angkat besi pria dan wanita.
Bukti awal dari adanya angkat besi adalah dari Dinasti Zhou Cina dari abad ke-10 SM sampai 256 SM yang mengharuskan anggota militer untuk lulus tes angkat besi sebelum mereka diterima ke militer.
Berbagai patung dari peradaban Yunani kuno juga menggambarkan olahraga yang mengangkat batu-batu berat.
Artefak Mesir Kuno juga menggambarkan olahraga angkat berat dengan orang Mesir mengangkat kantong-kantong pasir yang berat sebagai bentuk latihan fisik.
Kompetisi angkat besi pertama mulai muncul di akhir abad kesembilan belas, dan di 1891 diadakan Kejuaraan Angkat Besi Dunia pertama, di sini masih hanya ada atlet 6.
Itu adalah salah satu olahraga yang ada dalam edisi pertama Olimpiade Modern di Athena, namun dalam edisi berikut ini, dan kemudian datang dan pergi, sampai mendapatkan tempat yang tetap di 1920.
Ivy Russell dari Inggris memulai karir angkat beratnya tahun 1921 saat berusia 14 tahun dan dia adalah perintis angkat besi bagi perempuan.
Pada awal 1930-an, Russell memenangkan kompetisi angkat berat wanita pertama yang disetujui oleh Asosiasi Angkat Berat Amatir Inggris.
Angkat besi di Indonesia
Di Indonesia, badan yang menaungi olahraga angkat besi adalah PB PABBSI (Persatuan Angkat Berat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia) dan badan Internasional yang menaungi olahraga Angkat Besi adalah IWF (International Weightlifting Federation). Beberapa atlet angkat besi Indonesia sudah berprestasi dunia dengan berbagai gelar juara mulai dari kejuaraan asia, kejuaraan dunia dan medali dalam olimpiade. Di antaranya adalah Lisa Rumbewas (Medali Perak Olimpiade Sydney 2000), Triyatno (Medali Perak Olimpiade London 2012) & Eko Yuli Irawan (Medali Perak Olimpiade Brazil 2016)
Prestasi lifter Indonesia
.1. Eko Yuli Irawan
Pria kelahiran 24 Juli 1989 ini mempunyai jam terbang tinggi di pentas Olimpiade. Eko punya catatan apik sepanjang tiga olimpiade yang pernah diikutinya. Pada Olimpiade Beijing 2008, Eko yang bertanding di kelas 56 kilogram menyabet medali perunggu. Lantas, pada empat tahun berikut di Olimpiade London 2012, Eko juga meraih medali sama meski berlaga di kelas berbeda. Bila di Beijing, Eko bertanding di kelas 56 kilogram, di London, ia bertarung di kelas 62 kilogram. Selanjutnya, pada Olimpiade Rio 2016, Eko di kelas 62 kilogram menyabet medali perak. Dikutip dari situs Komite Olimpiade Indonesia, di luar pentas Olimpiade, Eko telah memenangkan medali emas di Asian Games Indonesia 2018 dan Kejuaraan Dunia di Ashgabat, Turkmenistan 2018.
2. Deni
Deni merupakan atlet angkat besi kelahiran Bogor, 26 Juli 1989. Ia memiliki pengalaman tampil di Olimpiade. Berdasarkan situs resmi Olympic, Deni berada di peringkat kesembilan pada Olimpiade London 2012 dan peringkat ke-12 di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Di luar pentas Olimpiade, Deni pernah memenangkan beberapa medali emas, termasuk pada SEA Games 2019.
3. Rahmat Erwin Abdullah Rahmat
merupakan lifter muda Indonesia yang lolos ke Olimpiade Tokyo lewat jalur kontinental. Dan berhasil menyabet medali perunggu di kelas 73 Kg Putra . Ia menjadi lifter berperingkat terbaik mewakili Aisa di luar posisi delapan besar. Ia memiliki sejumlah prestasi di angkat besi, yakni medali emas Asian Junior Championships di Korea Utara (2019), medali emas SEA Games 2019 Filipina, medali emas Asian Junior Championships di Tashkent (2020), dan medali perunggu Asian Championships di Tashkent
yang terbaru prerstasi Rahmat Erwin Abdullah menyabet dua medali emas dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 yang berlangsung di Tashkent, Uzbekistan, Jumat malam WIB. Emas itu diraih dari clean and jerk dan total angkatan di kelas 73 kg putra.
Dalam perebutan medali angkatan clean and jerk, lifter 21 tahun itu menjadi yang terbaik setelah pada angkatan ketiga mengangkat beban 192 kg. Rahmat Erwin membuka angkatan pertama dengan 180 kg dan kedua dengan 186 kg.
Rahmat Erwin Abdullah mengalahkan lifter Albania Briken Calja yang membawa pulang perak setelah membukukan angkatan terbaik clean and jerk 186 kg. Sementara perunggu diraih lifter Korea Selatan Hansol Jeong dengan angkatan terbaik 181kg.
Namun pada angkatan snacth, Rahmat Erwin hanya mampu menempati posisi kelima. Dia membuka laga dengan melakukan angkatan snacth 142 kg. Kemudian pada percobaan kedua dia mengangkat beban 147kg dan terakhir 151 kg.
4. Windy Cantika Aisah Windy Cantika Aisah
merupakan anak dari Siti Aisyah, atlet angkat besi Indonesia tahun 1980-an. Ibunya pernah meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi tahun 1998. Bakat ibunya itu kemudian menurun ke Windy Cantika. Atlet berusia 19 tahun tersebut memiliki sejumlah prestasi di angkat besi. Salah satunya adalah meraih medali emas SEA Games 2019 di Filipina, ketika dia memecahkan rekor dunia di kelas 49 kg junior dengan total angkatan 190 kg dari snatch 86 kg dan clean and jerk 104 kg. Setelah tampil apik di SEA Games 2019, Windy Cantika menambah koleksi emasnya dalam Asian Junior Championships di Tashkent, Uzbekistan, Februari 2020. Baca juga: Olimpiade dan Tradisi Bagi Kondom
5. Nurul Akmal
lifter Nurul Akmal menjadi atlet pertama dari Aceh yang mampu tampil di Olimpiade sejak 33 tahun silam. Sebelumnya, ada Alkindi yang menjadi atlet pertama Aceh yang berlaga di Olimpiade 1988 Seoul, Korea Selatan pada cabang anggar. Bagi Nurul, lolos ke pesta olahraga internasional terbesar itu merupakan puncak kariernya sebagai atlet. Pasalnya, ia meniti kariernya mulai dari kompetisi tingkat daerah, seperti Pekan Olahraga Aceh, Kejuaraan Nasional, dan Pekan Olahraga Nasional (PON). Adapun prestasi Nurul Akmal sebagai atelt angkat besi adalah medali perak kelas +75 kg pada Islamic Solidarity Games 2017 di Baku, Azerbajian, dan posisi keenam kelas +75 kg di Asian Games 2018. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sumber:
https://sportsregras.com/id/semua-tentang-angkat-besi-sejarah-aturan/
https://www.kompas.com/sports/read/2021/07/17/09000018/profil-atlet-angkat-besi-indonesia-untuk-olimpiade-tokyo-2020